10 Alasan Mengapa Bisnis Ternak Puyuh Menguntungkan
Dengan ukuran tubuh relatif kecil, berkaki pendek, burung
puyuh merupakan hewan yang mampu lari dengan kecepatan tinggi. Meski dapat
terbang, jarak tempuhnya tidak bisa jauh. Dalam bahasa Jawa, burung ini disebut
Gemak. Termasuk keluarga Phasianidae, burung puyuh pertama kali diternakkan di
Amerika Serikat pada tahun 1870. Di Indonesia,
puyuh mulai dikenal dan diternak semenjak akhir tahun 1979.
Banyak sekali alasan mengapa beternak burung puyuh semakin
digemari di Indonesia. Selain daging dan telurnya yang dapat dikonsumsi,
kotoran burung puyuh bahkan banyak dicari para petani dan peternak ikan.
Kandungan protein serta nitrogen yang tinggi ternyata dapat menyuburkan tanah
dan pakan yang bergizi.
Selain alasan di atas, ada lagi beberapa keunggulan
wirausaha burung puyuh yang menguntungkan. Di antaranya sebagai berikut.
Karena permintaan
telur puyuh yang tinggi, harga di pasaran juga menguntungkan peternak puyuh.
Menurut data bulan Desember 2013 permintaan telur puyuh untuk wilayah
Jabotabek, Banten, dan Priangan Timur saja mencapai 14 juta butir per minggu.
Dari jumlah tersebut baru bisa dipenuhi sebanyak 3,5 juta butir per minggu.
Jadi, masih terjadi kekurangan pasokan telur puyuh sebanyak 11 juta butir per
minggu.
Harga telur puyuh
cenderung naik dari waktu ke waktu.
Daging puyuh juga
mulai dilirik pengusaha kuliner. Rasanya yang lezat dan bertekstur lembut
membuat daging puyuh digemari. Selain itu, daging puyuh juga mengandung gizi
yang cukup tinggi, sehingga dapat dijadikan sebagai sumber protein hewani
alternatif.
Selain
dimanfaatkan telur dan dagingnya, kotoran puyuh juga masih memiliki crude
protein yang tinggi, yaitu sebesar 28% (analisis laboratorium IPB), sehingga
bisa dimanfaatkan sebagai alternatif untuk pakan ikan dan pupuk kandang.
Sebagai unggas
penghasil telur terbesar kedua setelah ayam ras petelur, puyuh mulai bertelur
saat berumur 45 hari. Masa produktif puyuh berlangsung sekitar 18 bulan. Bahkan,
di farm milik penulis, puyuh masih bisa berproduksi hingga 24 bulan.
Untuk memulai
beternak puyuh tidak diperlukan modal besar dan lahan yang luas. Jika beternak
ayam membutuhkan luas lahan sekitar 100 m2 untuk memelihara 1.000 ekor, maka
untuk 1.000 ekor puyuh hanya membutuhkan luas lahan sekitar 12 m2. Artinya,
beternak puyuh dapat dijalankan di lahan sempit, bahkan di halaman belakang
rumah.
Dengan bobot
badannya yang hanya 120 gram/ekor, puyuh menghasilkan telur dengan bobot 11
gram/butir. Bobot tersebut hampir 9% dari bobot tubuhnya.
Belum ada
konglomerat atau pemilik modal yang memonopoli usaha ini, sehingga usaha ini
terbebas untuk masyarakat umum.
Pembayaran produk
telur puyuh di pasar selalu dilakukan secara tunai (cash).
Dibandingkan
dengan unggas lain, puyuh tidak mengidap terlalu banyak penyakit. Vaksin yang
diberikan cukup ND-Lasota dan AI.
Pada dasarnya, beternak puyuh tidak memerlukan keahlian
khusus untuk memulainya. Tidak sedikit
yang menjadikannya sebagai usaha sampingan untuk menambah penghasilan keluarga.
Namun, banyak juga yang menikmati kesejahteraan dari wirausaha ternak puyuh
sebagai penghasilan utama.
beternak--berbisnis-puyuh-3koma5-bulan-balik-modalBuku
"Beternak dan Berbisnis Puyuh 3,5 Bulan Balik Modal" berisi tentang seluk beluk beternak puyuh
yang baik dan menguntungkan. Dibekali dengan panduan lengkap mulai dari
keunggulan, kisah inspiratif, mengenal pemasaran, teknik pemeliharaan, hingga
aneka olahan kuliner dari burung puyuh.
Ditulis oleh Slamet Wuryadi, buku ini akan membuka peluang Anda menjadi
peternak puyuh yang sukses.
0 komentar:
Posting Komentar